Jumat, 26 Agustus 2011

Mild Cognitive Impairment (MCI)













BAB I

PENDAHULUAN

I. 1. Latar Belakang

Gangguan kognitif ringan atau Mild Cognitive Impairment (MCI) seringkali merupakan tantangan klinis. Didefinisikan sebagai fungsi kognitif di bawah kisaran normal tetapi tidak cukup untuk diagnosis demensia 1.

MCI biasanya dipisahkan menjadi dua kategori. Yang pertama adalah MCI amnestik dimana gangguan memori dominan. Yang kedua adalah MCI Non amnestik dimana defisit bahasa, perhatian atau fungsi visuospasial 1.

MCI amnestik mungkin pertanda penyakit Alzheimer. MCI non amnestik mungkin pertanda degenerasi lobus frontotemporal atau degenerasi badan Lewy 1.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa individu dengan MCI memiliki peningkatan risiko terkena penyakit Alzheimer selama beberapa tahun ke depan, terutama ketika masalah utama mereka adalah memori. Tidak semua orang yang didiagnosis dengan MCI terus berkembang menjadi Alzheimer 2.

Prevalensi MCI (pada sample usia 70-89 tahun non-demensia ) adalah 11.1% untuk MCI Amnestik dan 4,9 % untuk MCI Non amnestik 1. Resiko MCI dengan demensia meningkat menjadi 5 % sampai 10% pertahun 1.

Intervensi yang akan mengurangi risiko perkembangan demensia setelah terjadinya MCI akan menjadi kemajuan besar dalam pencegahan penyakit Alzheimer 1.

Orang dengan penyakit Alzheimer sering mengalami kesulitan mengingat hal-hal seperti tanggal-tanggal penting atau apakah mereka mengambil obat mereka, masalah yang dapat mengganggu sehari-hari kegiatan dan perencanaan. Masalah yang sama juga umum pada orang dengan gangguan kognitif ringan, atau MCI, yang sering mendahului penyakit Alzheimer 4.

Untuk penelitian ini, peneliti dari New York State Psychiatric Institute mensurvei hampir 400 pria dan wanita dengan gangguan kognitif ringan, dan hampir 200 dengan penyakit Alzheimer. 229 orang lain menjabat sebagai kontrol sehat 4.

MCI melibatkan masalah dengan memori atau fungsi otak lainnya yang terlihat untuk orang yang terkena dan orang-orang di sekelilingnya, tapi tidak cukup serius untuk mengganggu kehidupan sehari-hari 5.

Berdasarkan prediksi, Indonesia akan menjadi negara dengan kecepatan pertumbuhan lansia tertinggi di dunia, yaitu mengalami perubahan sebesar 414% dalam kurun waktu 1990 – 2020. Hal ini diiringi pula dengan meningkatnya usia harapan hidup dari 66,7 tahun menjadi 70,5 tahun. Dengan meningkatnya usia lanjut di populasi, diperkirakan gangguan fungsi kognitif dan penyakit demensia akan menjadi penyakit yang umum ditemui pada pelayanan kesehatan primer.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Mild Cognitive Impairment ( Penurunan Kognitif Ringan)

II.1. Definisi Gangguan Kognitif Ringan

Penurunan kognitif ringan ditandai dengan penurunan kemampuan kognitif (memori, konsentrasi, orientasi, persepsi, perhatian), dan kemampuan fungsional (kesulitan menyelesaikan kompleks yang berhubungan dengan pekerjaan tugas dan kegiatan sehari-hari) yang sesuai dengan perubahan patologis pada bagian-bagian tertentu dari otak 3.

Gangguan kognitif ringan (Mild Cognitive Impairment) suatu kondisi di mana seseorang memiliki masalah dengan memori, bahasa, atau fungsi lain mental yang cukup parah untuk menjadi terlihat untuk orang lain dan muncul pada tes, tetapi tidak cukup serius untuk mengganggu kehidupan sehari-hari. Karena masalah tidak mengganggu kegiatan sehari-hari, orang tersebut tidak memenuhi kriteria untuk didiagnosa dengan demensia (Alzheimer) 2.

Sumber : www.Medscape.com

Gambar 1. MCI merupakan precursor AD (Alzheimer disease)

Kerusakan kognitif ringan (MCI) merupakan tahap penurunan kognitif melebihi yang normal, diharapkan perubahan yang berkaitan dengan usia. MCI tidak memenuhi kriteria untuk demensia. Satu klasifikasi umum membedakan antara bentuk Non amnestik dan amnestik MCI. Bentuk amnestik, di mana gangguan memori mendominasi, sering merupakan prekursor untuk penyakit klinis Alzheimer. Berbagai jenis gangguan kognitif dapat terjadi dalam bentuk nonamnestik MCI, dengan gangguan yang paling umum mungkin berupa fungsi eksekutif. Bentuk nonamnestik MCI dapat berhubungan dengan penyakit serebrovaskular atau mungkin menjadi pelopor untuk beberapa demensia frontotemporal. Sejumlah besar pasien dengan MCI yang dinilai memiliki kognisi normal pada kunjungan follow-up 5.

Istilah MCI dimaksudkan untuk mewakili suatu tahap peralihan antara penuaan normal dan pengembangan penuaan patologis.

Sumber : National Institute On Aging

Gambar 2. Grafik diatas menunjukkan penurunan memori yang normal, dan perbandingannya pada MCI dan Alzheimer disease.

Istilah lain dengan konotasi yang mirip dengan MCI termasuk gangguan memori terisolasi, demensia baru jadi, dan prodrom demensia. Meskipun istilah-istilah terakhir ini tidak hampir sama luas diterima sebagai MCI dan mereka tidak harus dianggap sebagai sinonim yang tepat 5.

Dari penelitian Mayoclinic tahun 2004 di Amerika Serikat, dari 2.719 sampel dengan usia 70 sampai 89 tahun didapatkan:

76,5% = Normal

9,5% = Amnestik MCI

10,3% = Demensia

3.7% = Non amnestik MCI

Sumber : www.mayoclinic.com

Gambar 4. prevalensi MCI berdasarkan usia dan jenis kelamin.

Prevalensi MCI berdasarkan usia adalah semakin tua maka semakin tinggi persentase terkena MCI, terlihat pada grafik di atas yaitu dari usia 70-74 tahun (10 %) menjadi (40 %) 85-89 tahun. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin lebih besar persentase pada laki-laki sebagaimana yang terlihat pada grafik di atas.

II.2. Etiopatofisiologi

Tidak ada satu penyebab yang menyebabkan MCI 5. Relatif sedikit yang diketahui tentang penyebab dari penurunan kognitif ringan ini, tetapi sejumlah kondisi neurologis dan medis mungkin berkontribusi terhadap gejala ini. Dalam beberapa kasus yang diteliti di otopsi, patolog telah mengamati perubahan struktur otak dan akumulasi peningkatan protein membentuk plak amiloid 3.

Prediktor perkembangan amnestik MCI ke demensia yaitu 1:

  • Adanya gen apolipoprotein epsilon 4 (Gen ApoE4)
  • Volume hipokampus kurang dari 25 % yang diketahui dengan MRI
  • Pencitraan PET ( Positron Eemission Tomography) menunjukkan hipometabolisme temporal dan parietal otak
  • Uji cairan serebrospinal menunjukkan rendahnya beta amiloid 42 dan peningkatan protein tau
  • Plak otak amiloid yang terdeteksi pada pencitraan PET ( Positron Emission Tomography) menggunakan Pittsburgh senyawa B

Factor resiko MCI adalah 5:

  • Meningkatnya usia
  • Diabetes Melitus
  • Merokok
  • Depresi
  • Hipertensi
  • Peningkatan kadar kolesterol darah
  • Kurangnya aktifitas fisik

II.3. Fungsi Kognitif

Kata kognitif berasal dari bahasa latin cognition, yang berarti pengetahuan. Para teoritikus mengaplikasikan proses kognisi manusia dalam istilah-istilah seperti input (berdasarkan persepsi), manipulasi (interpretasi atau transformasi informasi), penyimpanan (menempatkan informasi dalam ingatan), retrieval (pengaksesan informasi dari memori), dan output (menjalankan informasi) 7. Fungsi kognitif merupakan aktivitas mental secara sadar seperti berpikir, mengingat, belajar, dan menggunakan bahasa. Fungsi kognitif juga merupakan kemampuan atensi, memori, pertimbangan, pemecahan masalah, serta kemampuan eksekutif seperti merencanakan, menilai, mengawasi, dan melakukan evaluasi. Normal terkait usia diharapkan fungsi memori 5:

  • Fungsi memori yang tetap relatif stabil dengan bertambahnya usia
    • Memori semantik

Fakta dan pengetahuan umum tentang dunia, tetap stabil dengan usia, terutama jika informasi tersebut sering digunakan (Namun, pengambilan informasi yang sangat spesifik, seperti nama, biasanya menurun.)

    • Prosedural memori

Akuisisi dan kinerja kemudian kognitif dan keterampilan motorik

  • Fungsi memori yang menurun dengan usia
    • Memori kerja

Memanipulasi informasi dalam pikiran seperti reorganisasi daftar pendek kata ke dalam urutan abjad, kecepatan kerja verbal dan visuospatial, memori, dan pembelajaran dengan kognisi visuospatial lebih dipengaruhi oleh penuaan dari pada kognisi lisan

    • Episodik memori

Peristiwa pribadi dan pengalaman

    • Kecepatan pemrosesan
    • Prospektif memori

Kemampuan untuk mengingat untuk melakukan suatu tindakan di masa depan seperti mengingat janji atau untuk mengambil obat

    • Terkait umur

Penurunan dalam kemampuan untuk mengingat informasi teks baru, untuk membuat kesimpulan tentang informasi teks baru, untuk mengakses pengetahuan sebelumnya dalam memori jangka panjang, dan untuk mengintegrasikan pengetahuan sebelumnya dengan informasi teks baru

    • Penurunan dalam ingatan

II. 4. Gejala Klinis

Gejala berupa penurunan fungsi kognitif, diantaranya 5,7:

  • Sering lupa. Misalnya penderita lupa akan even-even penting yang akan dilakukannya, penderita mulai lupa jalan yang sering dilalui di lingkungannya, lupa nomor telepon keluarganya.
  • Sering menanyakan pertanyaan yang sama, menceritakan hal yang sama, dan memberikan informasi yang sama berulang-ulang
  • Tidak mampu melakukan suatu pekerjaan dengan banyak petunjuk
  • Kurang focus dalam pembicaraan
  • Selain itu, penderita dapat juga akan mengalami depresi, cemas, dan apatis

II. 5. Diagnosis

Diagnosis gangguan kognitif ringan berdasarkan hasil evaluasi diagnostik yang meliputi pemeriksaan neurologis, pemeriksaan status mental, evaluasi neuro psikologis dan psikiatris, pemeriksaan fisik termasuk tes laboratorium, pencitraan (CT-Scan atau MRI), dan peninjauan kembali dari riwayat medis pasien dan obat-obatan yang pasien saat ini sedang dipakai. Evaluasi ini dilengkapi dengan pengamatan klinis dari gejala-gejala pasien, onset (mendadak atau bertahap), presentasi (bagaimana gejala-gejala muncul), dan perkembangan gejala dari waktu ke waktu 3. Tetapi tidak ada tes yang spesifik untuk mendiagnosa MCI 5.


Sumber : NEJM

Gambar 5. Volume hipokampus kurang dari 25 % dan volume ventrikel yang bertambah dilaporkan dapat progresif menjadi MCI.

Untuk mendiagnosa MCI, pemeriksa harus memperhatikan criteria seperti diatas :

  1. keluhan kognitif (memori, bahasa, kosentrasi, perhatian, kemampuan visuospasial)
  2. terdapatnya satu atau lebih abnormal dari fungsi kognitif pada usianya
  3. adanya penurunan dari satu atau lebih aspek fungsi kognitif
  4. aktifitas fungsional dalam batas normal
  5. tidak ada demensia

Penilaian MCI dapat dilakukan melalui beberapa pemeriksaan 1:

  1. Uji Pendek Status Mental (MMSE). Pemeriksaan ini tidak sensitif untuk gangguan awal.
  2. Penilaian Kognitif Montreal
  3. Kuesioner Kegiatan Fungsional. Tes ini dilakukan untuk membedakan MCI dengan demensia. Karena pada demensia sudah ada gangguan dalam melakukan kegiatan sehari-hari sedangkan pada MCI itu tidak ada.

Sumber : NEJM

Gambar 6. Alur diagnosa sub tipe MCI

Apabila ada keluhan yang berhubungan dengan fungsi kognitif, kemudian disesuaikan dengan kriteria. Jika sudah tegak diagnosa MCI, maka harus dicari apakah ada tanda penurunan memori atau tidak. Jika ada, maka didiagnosa dengan MCI amnestik. Jika hanya kelainan memori saja maka MCI amnestik single domain, jika da keluhan lain MCI amnestik multiple domain. Tapi, jika tidak ada gangguan memori, disebut MCI nonamnestik. Jika disertai penurunan fungsi kognitif lain disebut MCI nonamnestik multiple domain, jika tidak disebut MCI nonamnestik single domain.

Kesulitan dalam mendiagnosa MCI karena 7:

· Tidak ada pemeriksaan yang spesifik

· Adanya masalah gangguan memori secara bertahap

· Adanya penyakit lain berkonstribusi dalam perubahan memori

· Beberapa orang beranggapan bahwa penurunan memori adalah tanda penuaan, padahal tidak semua seperti itu.

II. 6. Penatalaksanaan

Saat ini tidak ada pengobatan farmakologis yang tersedia di pasar untuk mengurangi gejala penurunan kognitif ringan, namun obat baru sedang diuji dalam uji klinis. Intervensi psikososial sedang dikembangkan dan non-farmakologis perawatan juga sedang diuji termasuk program-program seperti Program Peningkatan Memori ADRC Silberstein 3. Tidak ada obat yang disetujui oleh FDA (The Food and Drug Administration) untuk pengobatan MCI 1.

  • Obat Alzheimer, Donepezil dapat mengurangi perkembangan MCI menjadi Alzheimer pada 2 tahun pertama pengobatan. 10 mg Donepezil (Aricept) setiap hari dapat mengurangi resiko Amnestik MCI menjadi Alzheimer selama satu tahun. Tetapi manfaat itu menghilang dalam waktu tiga tahun. Penelitiaan juga menunjukkan bahwa 2.000 unit internasional vitamin E setiap hari tidak mengurangi risiko berkembangnya MCI amnestik menjadi Alzheimer 2.

Dua penelitian lain telah diuji galantamine (Razadyne) sebagai pengobatan untuk MCI. Dari studi ini ditemukan bahwa galantamine tidak bermanfaat, namun data menunjukkan peningkatan jumlah kematian di peserta yang menngunakan galantamine dibandingkan dengan mereka yang menerima placebo 2.

  • Rehabilitasi kognitif dapat membantu dalam perbaikan memori jangka pendek pada MCI. Karena penurunan memori pada tahap ini dapat menghasilkan kecemasan, depresi, atau kesulitan emosional lainnya, konseling yang tepat juga mungkin diperlukan dan dianjurkan.

Untuk melatih konsentrasi, dapat dilakukan latihan konsentrasi dengan teknik zikir, memakai musik pengantar, menggunakkan aroma. Tujuannya adalah untuk memperkuat sekaligus menanamkan pengendalian pikiran agar mudah terfokus ke dalam diri. Pikiran yang sudah hadir ke dalam diri ini akan selalu siap digunakan untuk berkonsentrasi pada kegiatan apa saja yang hendak dilakukan 6.

  • Mengobati kondisi yang menyertai. Seperti faktor resiko dari kardiovaskuler (hipertensi), depresi, jika ada.

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan prediksi, Indonesia akan menjadi negara dengan kecepatan pertumbuhan lansia tertinggi di dunia, yaitu mengalami perubahan sebesar 414% dalam kurun waktu 1990 – 2020. Hal ini diiringi pula dengan meningkatnya usia harapan hidup dari 66,7 tahun menjadi 70,5 tahun. Dengan meningkatnya usia lanjut di populasi, diperkirakan gangguan fungsi kognitif dan penyakit demensia akan menjadi penyakit yang umum ditemui pada pelayanan kesehatan primer.

Penurunan kognitif ringan ditandai dengan penurunan kemampuan kognitif (memori, konsentrasi, orientasi, persepsi, perhatian), dan kemampuan fungsional (kesulitan menyelesaikan kompleks yang berhubungan dengan pekerjaan tugas dan kegiatan sehari-hari) yang sesuai dengan perubahan patologis pada bagian-bagian tertentu dari otak.

Diagnosis gangguan kognitif ringan berdasarkan hasil evaluasi diagnostik yang meliputi pemeriksaan neurologis, pemeriksaan status mental, evaluasi neuro psikologis dan psikiatris, pemeriksaan fisik termasuk tes laboratorium, pencitraan (CT-Scan atau MRI), dan peninjauan kembali dari riwayat medis pasien dan obat-obatan yang pasien saat ini sedang dipakai. Evaluasi ini dilengkapi dengan pengamatan klinis dari gejala-gejala pasien, onset (mendadak atau bertahap), presentasi (bagaimana gejala-gejala muncul), dan perkembangan gejala dari waktu ke waktu 3. Tetapi tidak ada tes yang spesifik untuk mendiagnosa MCI

DAFTAR PUSTAKA

  1. Petersen, RC . 2011. Mild Cognitive Impairment. New England Journal Medicine, 364 , 2227-2234. diakses dari www.laureateinstitute.org. tanggal 18 Agustus 2011

  1. Anonimous. 2011. Alzheimer National Association. Mild cognitive impairment. www.alz.org. Chicago. Diakses tanggal 18 Agustus 2011.

3. Anonimous. 2011. www.nyumedicalcenter.com. Alzheimer’s disease center. Diakses tanggal 18 Agustus 2011

  1. Brown P,J. dkk. 2011. Penurunan Fungsional Pasien Lansia dengan gangguan kognitif ringan dan ringan penyakit Alzheimer. Yayasan Penelitian Alzheimer di The Rockefeller University. Diakses dari www.ALZinfo.org tanggal 18 Agustus 2011

  1. Anderson, H.S, dkk. 2010. Mild Cognitive Impairment. Diakses dari www.medscape.com tanggal 18 Agustus 2011

  1. Hakim. T. 2003. Mengatasi gangguan konsentrasi : Puspa Swara. Jakarta

  1. Nevid, JS. Dkk. 2005. Abnormal Psychology in a Changing World, Fifth Edition : Erlangga. Jakarta

  1. Anonimous. 2006. Mild Cognitive Impairment. Center for Gerontology. Virginia.

1 komentar:

  1. DONEP 5MG TABLET helps in the treatment of dementia-related with Alzheimer's disease. It isn't suggested in patients with gastrointestinal draining and lung diseases.

    BalasHapus